Minggu , 13 Februari 2011

Perawatan Mesin Diesel


Menurut sebagian orang, merawat kendaraan bermesin diesel tidaklah mudah dan merepotkan. Namun bagi sebagian orang, memilih kendaraan bermesin diesel menjadi alasan tersendiri. Karena mobil ini akan lebih bagus digunakan dalam kondisi mesin panas. Mobil bermesin diesel ini juga tahan banting dalam menerjang banjir. Sebenarnya ada beberapa kiat mudah yang bisa dilakukan untuk menjaga mesin diesel agar tetap awet dan bisa melaju dengan aman tanpa hambatan.

  1. Sebelum jalan, mesin mobil sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu minimal selama 5 menit. 
  2. Rajin membersihkan filter udara minimal setiap 20.000 km dan filter solar setiap 15.000 km. Dan tidak menunda-nunda penggantian filter solar yang sudah rusak. 
  3. Tidak lupa membuang air dari saringan solar setiap pagi agar kebersihan saringan solar tetap terjaga. 
  4. Tanki jangan sampai kehabisan bahan bakar. Untuk mesin diesel lama, diusahakan bahan bakar yang tersisa tidak kurang dari seperempat kapasitas tanki, agar terhindar dari mesin mogok atau mesin yang susah dihidupkan.
  5. Injection pump yang rusak harus diperbaiki di bengkel khusus mesin diesel, tidak di sembarang bengkel. 
  6. Busi pemanas yang ada pada mesin diesel sebaiknya selalu dicek agar bisa selalu terdiagnosa.
  7. Menstabilkan mesin pada posisi RPM terendah setelah menempuh perjalanan, agar item diesel tetap awet.
  8. Dan yang terpenting adalah mengganti pelumas (oli) setiap 5.000 km agar kondisi mesin diesel tetap stabil, kokoh dan nyaman. Untuk pelumas khusus mesin diesel, bisa menggunakan TOP 1 Evolution Diesel 5W-40. Pelumas mesin 100% fully synthetic yang sesuai untuk mesin diesel modern berteknologi common rail ini, dilengkapi dengan formulasi premium base oil synthetic dan aditif pilihan yang dirancang khusus guna memberikan hasil yang luar biasa untuk kendaraan diesel modern. Dengan keunggulan, di antaranya, menjaga Viscosity stability dengan sempurna sampai kondisi temperatur tinggi, sehingga mesin terlindungi dari kemungkinan terbentuknya endapan, mengoptimalkan akselerasi dan tenaga mesin, menghemat BBM dengan energy conserving, mampu menjaga kebersihan piston, dan melindungi mesin secara maksimal terhadap oksidasi, keausan dan stop & go driving.