Rabu , 13 Februari 2013

Duta Olie: Wong Ndeso, Rejeki Kutho


Ramah dan santun itulah yang terlihat saat tim Berita Bengkel pertama kali mengunjungi bengkel Bapak G. Aceh Santoso, pemilik Duta Olie, Jl. Semeru 98 Blitar, Jawa Timur. "Wong ndeso, rejeki kutho" yang artinya orang desa tapi rejeki orang kota. Begitulah Bapak Santoso menyebutnya dengan rendah hati atas segala prestasi nasional yang pernah ia capai. Mengingat, menurut pengakuan beliau sendiri bahwa sebenarnya Kota Blitar ini kecil, untuk se-Karisidenan Kediri saja menempati urutan ketiga dalam market otomotifnya.

Beliau merintis usaha bengkel oli ini semenjak tahun 1985, ketika setelah lulus SMA beliau memutuskan untuk berwirausaha sendiri. "Saat itu saya hanya bermodalkan Rp 4 juta, dimana Rp 1 juta saya belikan alat-alat dan sisanya Rp 3 juta saya gunakan untuk mengisi toko (display produk-produk)", ungkap bapak tiga orang anak ini.

Pada awal berdirinya beliau mengakui belum banyak mengambil produk TOP 1 Oil USA lantaran kala itu distributor masih terlalu jauh (Jakarta). Namun seiring berjalannya waktu beliau terus meningkatkan permintaan dan variasi dari produk TOP 1. Sampai-sampai Duta Olie-nya memecahkan rekor dengan menduduki peringkat pertama skala nasional dalam pemasaran variasi produk TOP 1 pada Januari 2012 silam - King of King SKU.

Kesuksesan beliau bukan berarti selama ini tidak mengalami kendala dalam menawarkan dan menanamkan kepercayaan kualitas TOP 1 kepada konsumennya.

"Pada tahun 90-an merupakan awal kejayaan TOP 1 yang saya rasakan, namun pada sekitar awal 2000-an banyak oknum yang tidak bertanggung jawab atas kepercayaan produk TOP 1 oleh masyarakat. Inilah yang membuat saya harus tetap bertahan dengan TOP 1 - memperjuangkannya, karena saya percaya dan membuktikan sendiri bagaimana keunggulannya (TOP 1 Oil) dibanding dengan merk lain", tandas beliau dengan jujur.

"Saya sangat kaget ketika bos-bos yang dari kakek, papa hingga cucu pendiri TOP mengunjungi bengkel saya. Saya bingung dan tidak ada persiapan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya (mendadak), ketika itu sekitar tahun 90-an persisnya saya lupa", kelakar kekaguman seorang yang rendah hati ini atas apresiasi TOP 1 yang sedemikiannya.

Dari situlah beliau mengerti bahwa ada perhatian eksklusif terhadap 'sales-salesnya TOP 1' yang langsung berhadapan dengan konsumen. Istilah 'salesnya TOP 1' adalah sebut beliau sendiri, merupakan bentuk tanggung jawabnya sebagai ujung tombak pemasaran produk TOP 1 kepada konsumen.

"Kepercayaan dan kepuasan pelanggan saya, tergantung dengan kualitas produk yang saya jual. Makanya, saya akan mengatakan jujur jika produk TOP 1 bagus ya bagus, karena ga ada yang lebih bagus, kalau ada, pelanggan pasti kabur melihat harganya", tegas bapak Santoso.

Salah satu keunggulan produk TOP 1 Oil USA yakni harganya relatif terjangkau namun kualitas tetap premium, jika dibandingkan dengan produk lain kualitas serupa tapi harganya lebih mahal hingga dua kali lipatnya. Pengakuan ini juga hasil laporan-laporan pelanggan bapak Santoso yang merasa puas dengan kualitas produk TOP 1 Oil dan pelayanannya (Duta Olie).

"Ketika saya bohong tentang kualitas dan harga barang yang saya jual maka taruhannya adalah nama saya dan bengkel saya. Makanya yang semula saya bekerja sendiri hingga saat ini punya 4 karyawan dan ga ganti-ganti, merupakan strategi untuk menjaga kepercayaan pelanggan", tukas beliau.