Selasa , 20 September 2016

Marco Noto La Diega: Piaggio Adalah Gairah Hidup Saya


Piaggio baginya bukan hanya sekedar pekerjaan.

Piaggio adalah gairah hidupnya.

Takdir mengabulkan mimpinya untuk bekerja di Piaggio.

Darah Italia mengalir deras dalam diri seorang Marco Noto La Diega. Lahir di Italia, Marco kecil banyak menghabiskan masa remajanya dengan mengutak-atik motor Vespa. Kecintaannya pada Vespa membawa Marco menempuh karir di industri otomotif. Marco bekerja lebih dari 15 tahun di salah satu raksasa supplier otomatif asal Perancis, Valeo. Selama itu pula lah, Marco memendam hasrat ingin bekerja untuk Piaggio.

Bak gayung bersambut, di usianya yang ke-46 tahun, Marco Noto La Diega menerima pinangan dari Piaggio Group pada tahun 2013 lalu. Tugas pertamanya adalah menjadi Managing Director PT Piaggio Indonesia. Tidak lama setelah datang ke Tanah Air, semangatnya itu dituangkan melalui gebrakan dengan membuat fasilitas training center untuk Piaggio di Indonesia, dan menambah unit usaha baru dengan mendatangkan dua brand sepeda motor premium asal Italia lainnya yaitu, Aprilia dan Moto Guzzi.

Di kantornya di bilangan Sudirman, Jakarta, Marco banyak bercerita kepada kami tentang tantangan yang ia hadapi selama memimpin Piaggio di Indonesia. Berikut petikan wawancaranya:

Setelah hampir tiga tahun memimpin Piaggio di sini, bagaimana pandangan anda terhadap pasar Indonesia?

“Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar terbaik di dunia. Ini sesuatu yang unik. Saya bisa menawarkan produk terbaik dan beragam, dan saya memiliki pasar kelas menengah yang sedang berkembang di Indonesia, jadi ini sangat sempurna.”

Apa tantangan terbesar untuk Piaggio di Indonesia?

“Ketika saya datang ke sini, Piaggio masih sangat muda, jadi tantangannya adalah membuat fondasi yang baik dengan memperbanyak lini produk, memilih partner untuk membuka diler di tempat yang representatif bagi Piaggio. Tapi sekarang tantangan sebenarnya adalah bagaimana empat brand yaitu Piaggio, Vespa, Moto Guzzi dan Aprilia bisa hidup bersama di bawah satu payung Piaggio Indoensia.”

Bagaimana dengan banyaknya kompetitor motor premium di Indonesia?

“Berkompetisi dengan kompetitor bagi kami adalah cara untuk mengerti apa yang konsumen inginkan, dan kami sangat percaya diri. Bukan ingin disebut arogan, tapi masing-masing produk kami memiliki sejarah dan kisah menarik di baliknya. Ini bukan hanya sekedar menjual produk, kami melebihi itu. Piaggio adalah sebuah brand, heritage, desain, dan juga teknologi, dan ketika kami dapat membawa semua elemen ini bersama, saya akan memenangkan hati pasar. Selain itu kami punya kelebihan karena merupakan single truly Italian company yang datang ke Indonesia. Uniknya empat brand Italia tersebut di sini bernaung di bawah satu perusahaan.”

Bagaimana dengan jumlah diler yang masih terbatas di Indonesia?, terutama untuk Moto Guzzi dan Aprilia yang hanya memiliki satu diler dan bengkel di Indonesia

“Kami memang tidak tergesa-gesa. Kami hanya punya satu diler. Tapi ingat, kami sangat berkomitmen pada Indonesia, ini investasi jangka panjang. Ini juga alasan saya tidak langsung membawa seluruh barisan produk brand Piaggio secara bersamaan, karena masyarakat Indonesia harus mengerti terlebih dulu Piaggio seperti apa. Ini sebuah tantangan yang justru membangkitkan semangat saya dan tim Piaggio Indonesia.”