Minggu , 13 Januari 2013

Hengky Setiawan: Investasi Si Raja Voucher


Jiwa bisnis seorang Hengky Setiawan memang sudah terbentuk saat ia masih menjadi mahasiswa Universitas Tarumanagara. Waktu itu saya menjual ponsel Nokia yang ukurannya masih segede bata. Handphone yang harganya Rp 5 juta, saya jual Rp 7 juta, ungkapnya.

Melihat keuntungan yang besar ini, Presiden Direktur PT Setia Utama Telesindo ini makin rajin berjualan. Sembari dagang, dia juga berusaha merampungkan kuliahnya.

Setelah lulus dan menggondol gelar sarjana ekonomi, otak bisnisnya makin terasah. Ia menilai peluncuran teknologi AMPS oleh Komselindo merupakan peluang untuk menjual ponsel berbasis teknologi tersebut.

Yang menarik adalah kumpulan puluhan Mercy kuno dan Vespa klasik yang berbaris rapih di belakang kediamannya. Hengky pun berucap bahwa koleksi yang dimilikinya ini adalah sebuah investasi. Untuk membangun semua koleksi ini saya membutuhkan biaya tidak sedikit. Yang murah cuma beli rongsokannya aja, ujar pria yang dikenal sebagai Raja Voucher ini.

Beberapa Mercy klasik yang telah dibangunnya bertengger gagah di pekarangan belakang rumahnya. Dari yang cabriolet kuno hingga Mercedes-Benz SLS AMG. Belum lagi puluhan koleksi Vespa antiknya. Dari V30 tahun 1951, 90SS, PTS hingga Piaggio terbaru. Semuanya terawat dengan baik.

Hengky yang ditemui saat syuting iklan TOP1, berencana tidak akan menjual semua koleksinya tersebut. Meski dibayar mahal sekalipun, saya tak akan menjual semua koleksi yang saya miliki ini. Semua koleksi sudah langka sekali, jadi sayang kalau dijual ke orang lain, tambahnya. Bagi seorang Hengky kepuasan itu penting. Seperti kepuasan yang ia dapatkan ketika mengoleksi mobil-mobil langka, begitu pula keyakinannya kepada oli sintetik TOP 1 yang telah mendapatkan penghargaan kepuasan konsumen ICSA (Indonesian Customer Satisfaction Award) 12 tahun berturut-turut, pasti baik untuk perawatan kendaraannya.