Senin , 30 Januari 2017

Arti Kode SAE Pada Oli

Penulis : Yopi

ARTI KODE SAE 20W-50

Kode SAE 20W-50 diatas berarti oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -10oC s/d -15oC (kode 20W) dan pada suhu 150oC dengan tingkat kekentalan tertentu. Oli dengan Kode SAE 20W-50 ini relatif kurang efisien dalam pemakain BBM namun sangat baik dalam perlindungan dan perawatan mesin, khususnya untuk kondisi jalan di Jakarta yang sering macet, jarang berjalan jauh, polusi dan beban berat. Pada kondisi ini dikenal dengan istilah boundary lubrication, dimana pada kondisi tersebut, terdapat lapisan oli yang sangat tipis diantara celah mesin yang cenderung berpotensi terjadinya kontak antara logam dengan logam.

Oli jenis ini relatif paling kecil nilai viskositas indeksnya (VI), diantara 3 jenis oli lainnya (minimal untuk oli mineral/semi sintetis 120, untuk sintetis 145). Semakin banyak aditif viscosity index improver, semakin sensitif oli/kurang baik buat mesin motor, utamanya terhadap stress di gear.

VI = ukuran kemampuan suatu oli mesin dalam menjaga kestabilan kekentalan oli mesin dalam rentang suhu dingan sampai tinggi. Semakin tinggi VI semakin baik kestabilan kekentalannya. Untuk oli mobil, VI tinggi akan sangat baik di mesin. Sedangkan untuk motor bisa sebaliknya.

 

ARTI KODE SAE 15W-50

Kode SAE 15W-50 diatas berarti oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15oC s/d -20oC (kode 15W) dan suhu 150oC dengan tingkat kekentalan tertentu. Jenis oli relatif sama dengan SAE 20W-50. Sedikit yang membedakan adalah sedikit lebih encer dan nilai VI lebih tinggi dari 20W-50 (minimal untuk oli mineral 130, untuk sintetis 150) Semakin tinggi nilai VI artinya adalah semakin banyak pemakaian aditif peningkat angka VI. Untuk motor hal ini sangat riskan. Aditif ini relatif sensitif digunakan untuk motor yang menyatukan oli mesin dan kopling (wet clutch). Artinya oli jenis ini relatif lebih mudah berubah kekentalannya dibandingkan oli dengan SAE 20W-50.

 

ARTI KODE SAE 10W-40

Kode SAE 10W-40 diatas berarti oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -20oC s/d -25oC (kode 10W) dan suhu 150oC dengan tingkat kekentalan tertentu. Jenis Oli yang relatif paling encer diantaranya ke-3 jenis oli lainnya. Oli ini relatif paling irit BBM, namun kurang baik dalam perlindungan mesin. Terutama pada kondisi jalan sering macet dan beban berat.

Relatif sama dengan SAE 15W-50 dalam hal pemakaian aditif peningkat angka VI (minimal untuk oli mineral 130, untuk sintetis 150). Apakah berarti paling bagus? Belum tentu! Karena semakin banyak kandungan aditif peningkat angka VI, semakin besar kemungkinan peluang pecahnya aditif VI-nya dan berubah kekentalannya. Ukuran perubahan kekentalan oli biasanya dipakai batasan sampai 25-30% dari kekentalan awal oli baru. Agak sulit memang indikatornya soalnya cuma laboratorium yang bisa memastikan hal ini. Kalaupun Anda ingin tetap memakai oli jenis ini, disarankan untuk memperhatikan jarak pergantian olinya lebih awal. Kalau Anda merasa suara mesin sdh agak berbeda sedikit saja, maka gantilah oli mesin sepeda motor Anda.

 

ARTI KODE SAE 15W-40

Kode SAE 15W-40 diatas berarti oli mesin yang masih mampu dipakai sampai kondisi suhu dingin -15oC s/d -20oC (kode 15W) dan suhu 150oC dengan tingkat kekentalan tertentu. Nilai VI, minimal untuk oli mineral 125, untuk sintetis 145. Hasil pengujian di motor sebenarnya menunjukkan oli jenis ini yang paling pas. Oli jenis ini relatif paling stabil kekentalannya dibandingkan yang lainnya. Masalahnya oli jens ini jarang diaplikasikan untuk motor. Biasanya jenis SAE ini, dipakai untuk kendaraan jenis mesin diesel, yang membutuhkan kestabilan kekentalan dalam jarak jauh dan kondisi ekstrim pada mesin diesel.