Selasa , 13 Juli 2010

Techno Motor: Spesialis Mobil Eropa


Bila kita flashback ke 20 tahun lalu, bengkel spesialis mobil Eropa memang bisa dihitung dengan jari. Sebab saat itu para pebengkel atau montir sudah dihinggapi rasa takut atau malas ke-tika menghadapi mobil-mobil berteknologi canggih dan rumit, buka Alvian Malewa, sang punggawa Techno Motor. Namun Vian justru melihat ini sebagai kesempatan besar, dikala orang lain ramai-ramai membuka bengkel umum, ia justru langsung mengawalinya lewat bengkel spesialis mobil Eropa, yang kala itu dimulai dengan memegang brand Perancis seperti Citroen, Peugeot dan Renault.

Keunikan mobil Eropa sendiri menurutnya, Produk-produknya sela-lu memiliki teknologi lebih canggih ketimbang Jepang. Misalnya teknologi mesin, rem, suspensi, elektrikal dan sebagainya. Jepang sebenarnya bisa saja membuat mobil berteknologi seperti itu, namun takut harga jualnya terlalu tinggi

So, Sejak lulus SMA tahun 1989, saya sudah ikut kakak saya yang su-dah lebih dulu membuka usaha beng-kel,  ujarnya. Dulu bengkel ini terbagi di empat lokasi bengkel kecil-kecil hingga salah satunya berada dalam sebuah gang. Nah, walau masih menumpang dengan sang kakak. Vian sudah berfikir secara bisnis bahwa jika kita membangun bengkel yang lebih spesifik, tentu akan memiliki prospek yang lebih cerah. Akhirnya di awal tahun 2000-an, ia mulai membangun Techno Motor di lahan seluas 1300m2 yang hingga kini masih ditempati.

Keren dan berkesan canggih

Nama Techno sendiri sebenarnya tak memiliki arti khusus. Bila banyak pengusaha yang mengambil nama sesuai dengan fengshui, Techno justru cuma sekedar nama yang terdengar keren dan berkesan canggih, tukas pria kelahiran Manado, 22 Januari 1970 ini. Kini Techno Motor memang sudah mulai besar, di bengkel berkapasitas parkir 40 mobil ini, tak kurang dari 10 mobil perharinya datang untuk menjalani servis, perbaikan mesin hingga pengerjaan body repair. Segala bentuk pelayanan dilakukan di sini hingga fasilitas storing 24 jam.

Di bengkel ini, Vian dibantu oleh So-ny Lexy Sumampouw, sang mekanik jebolan Star Motor (Mercedes-Benz) dan Indomobil Group. Di Indonesia, mekanik tradisional memang lebih banyak ketimbang mekanik lulusan sekolah. Namun begitu, mereka tak ka-lah dengan mekanik luar, karena sudah terbiasa melakukan perbaikan dengan akal-akalan. Tapi saya tetap butuh leader seorang mekanik ber-sertifikat agar bisa menurunkan ilmu ke montir-montir tradisional ini, tegasnya.

Berbicara tentang perawatan, ten-tu tak lepas dari peran pelumas mesin. Saya tak pernah memaksakan pelanggan pada pilihan oli. Biasanya banyak yang sudah percaya pada satu merek. Atau biasanya mengikuti dari buku manual.Tapi buat pelanggan lama atau teman dekat, saya kerap tak pernah bilang bahwa mobilnya saya isi dengan TOP 1 Evolution 5W-30 100% Fully Synthetic Motor Oil. Hingga beberapa waktu kemudian saya tanya ke mereka. Mesin bapak terasa lebih enak? Mereka jawab, iya. Hingga akhirnya saya beritahu bahwa olinya kini sudah TOP 1. Hal ini saya lakukan karena, dengan harga yang jauh lebih kompetitif, pemilik mobil Eropa ini bisa mendapatkan produk dengan spek yang sama dengan kebutuhan mobilnya. 

Ingin membangun sebuah Landmark

Saya bercita-cita ingin memba-ngun sepuluh buah Techno Motor di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan ini. Setidaknya setiap Brand Eropa diwakili oleh satu bengkel. Dan saya ingin kedepannya, orang akan selalu ingat bila menyebut Techno Motor, ya tentu saja ada di daerah Warung Buncit.