Rabu , 17 Mei 2017

Perawatan Ringan Radiator Kawasaki Ninja 250FI, Cukup Ganti Cairan Secara Rutin


Meski terbilang minim perawatan, tapi radiator, sebagai peranti pendukung pendingin mesin pada Kawasaki Ninja 250FI yang banyak beredar saat ini juga harus diperhatikan dalam hal perawatan.

Karena tak jarang, karena radiator yang mampet, atau bocor, masalah lebih besar bisa merembet ke sektor mesin. Paling fatal, bisa terjadi over heat karena radiator tak bekerja maksimal.

Namun harus dipahami pula bahwa sebagai pemilik kendaraan bermotor, Anda "tidak diperkenankan" untuk mengisi tabung reservoir dengan menggunakan air mineral. Mengapa demikian? Karena kandungan mineral yang ada di dalam air tersebut bisa menyebabkan kerak di pipa-pipa. Setiap cairan pendingin tentunya berasal dari air yang sudah menjalani proses demineralisasi. Air mineral memang baik untuk tubuh, namun jahat untuk radiator. Jangan biarkan kendaraan Anda rusak. 

"Salah satu cara perawatan radiator adalah rutin mengganti cairan coolant," kata Marsel dari bengkel spesialis motor MotoTag di bilangan Meruya, Jakarta Barat.

Salah satunya adalah TOP 1 POWER COOLANT yang dirancang untuk mendinginkan mesin, mencegah terjadinya foaming dan menjaga radiator dari karat. TOP 1 POWER COOLANT dengan additive ethylene glycol (EG), bekerja untuk menaikkan titik didih cairan coolant (misalnya dari 100 derajat celcius menjadi 115 derajad celcius). Seluruh produk cairan pendingin radiator TOP 1 menggunakan air yang sudah mengalami proses demineralisasi. Menariknya produk ini juga tersedia dalam kemasan botol 1 liter yang bisa dipakai pengguna motor.

Di buku petunjuk pemakaian motor, rata-rata pergantian dilakukan tiap 25.000 km. Tapi kalau motor dipakai tiap hari, dan melintasi jalanan macet dan berdebu, ada baiknya pergantian coolant dilakukan lebih awal.

"Pergantian bisa dilakukan setiap 20.000 km. Kenapa harus dilakukan lebih cepat? Karena kalau terlalu lama, atau bahkan cairan tak pernah diganti, yang sering ditemukan adalah tabung reservoir dan selang yang berlumut. Dan ini jelas bisa menghambat sirkulasi cairan. Lagi-lagi, efeknya membuat pendinginan mesin kurang optimal," urai Marsel.