Senin , 13 Juni 2011

Pegasus: Besar Karena Pelanggan


Awalnya bengkel ini hanya melayani service seadanya dengan kelengkapan alat yang kurang memadai. Seiring berjalannya waktu dan jumlah pelanggan yang terus meningkat, bengkel ini kemudian direnovasi total pada tahun 2003, dan didukung dengan kelengkapan peralatan service. Perubahan nama menjadi Pegasus pun, dilakukan untuk memberi warna baru yang berbeda.

Kini, bengkel yang terletak di lokasi strategis ini, didukung kelengkapan alat, seperti carbon cleaner, bubut disc otomatis, injector cleaner, uji emisi, mesin kuras power steering dan transmisi otomatis, spooring balancing. Selain itu, kelihaian 12 mekanik andal berseragam TOP 1 pun, tak diragukan lagi. Faktor kebersihan dan kenyamanan bengkel, juga menjadi daya tarik tersendiri.

Walhasil, bengkel ini selalu dipadati pelanggan yang datang dari penjuru Jakarta, bahkan dari Depok. Menurut owner Pegasus, Ronny, pelanggan kebanyakan dari kalangan pemerintahan dan kantor-kantor besar, Mereka awalnya datang coba-coba, dan sekarang menjadi pelanggan tetap, bahkan kita juga bekerjasama dengan mereka, ujarnya.

Bengkel yang tutup pada hari Minggu dan hari besar ini, bisa menampung hingga 16 unit mobil. Namun antrian mobil yang hendak diservice hingga ke luar area bengkel, bahkan ke seberang jalan. Tak heran, jika rata-rata perharinya, Pegasus menerima lebih dari 30 unit mobil untuk service atau perawatan.

Bengkel yang beroperasi mulai pukul 8.30 hingga 17.00, ini, mematok harga yang relative standar, dengan gambaran untuk jasa tune up dan spooring sekitar Rp 150 ribu, dan jasa turun kopling sekitar Rp 300 ribu. Menurut Ronny, pelanggan yang fanatik akan produk TOP 1 cukup tinggi, mencapai 85 hingga 90%. Meski begitu, ia mengakui jika ada juga sebagian yang anti pada produk TOP 1, tapi lebih banyak yang fanatik TOP 1. Kalau yang fanatik TOP 1, ia selalu mencari produk TOP 1, nggak pernah minta ganti, paparnya tanpa bermaksud promosi. Dan produk TOP 1 HP Plus 10W-30 inilah, yang selama ini menjadi favorit pelanggan.

Ronny menyayangkan berita miring mengenai penggunaan oli TOP 1 dapat menyebabkan kerak pada mesin. Menurutnya itu bukan semata-mata karena oli TOP 1, melainkan lebih kepada karena kurangnya perawatan pada kendaraan. Kalau menurut saya, itu bukan karena TOP 1. Jangan sembarang berasumsi tanpa bukti. Harus dibuktikan dulu dengan 2 perbandingan oli yang dites bersamaan, dengan jenis mobil yang sama dan jarak tempuh yang sama. Coba saja buktikan! tegasnya.