Minggu , 14 Februari 2016

D'Polish Auto Salon: Berawal Dari Cinta Kebersihan


Awalnya Ewink Winata dan Suwandi Dikdjaja punya kesamaan selalu mengutamakan kebersihan. Terutama kebersihan kendaraan yang menjadi tunggangannya sehari-hari. Ketika melihat sedikit saja ada noda di bodi mobilnya, mereka pasti gatal untuk segera membersihkannya. Kebetulan mereka juga berada dalam satu komunitas mobil yang sama, yaitu CX-5 Indonesia Community (CX5-IC).

Dari situlah mereka merasa cocok, dan kemudian membuat bengkel poles bersama-sama yang diberi nama DPolish. Ya awalnya dari mulut ke mulut, pertama dari temen di komunitas, lama-lama menyebar. Kita sebenarnya lebih menawarkan home service, jadi kita jemput bola, ujar Ewink.

Menurut pria berusia 34 tahun tersebut, home service menjadi salah satu andalan dari DPolish. Dengan layanan ini tentunya para pelanggan semakin dimudahkan, tinggal sms atau telepon ke hotline 081806620002, kemudian tim DPolish akan meluncur langsung ke rumah pelanggan. Layanan tersebut berlaku setiap hari, dari pukul 09.00-17.30 WIB.

Tentunya selain keunggulan dari layanan home service, kualitas polesan DPolish pun baik. Sehingga banyak pelanggan yang merasa puas setelah memakai jasanya. Kita pakai produk-produk dari Meguiars jadi sudah terjamin, terus kita juga kalau poles mobil tuh pasti detail mulai bodi, velg, mesin, interior, sampai ke baut-bautnya dibersihkan, papar Ewink.

Dari segi harga, DPolish pun sangat bersaing. Mereka membaginya dalam beberapa segmen ukuran yaitu small, medium, large, dan super car. Harganya dari sembilan ratus ribu sampai dengan tiga juga, supercar itu yang paling tinggi harganya, karena memoles supercar resikonya juga tinggi, tapi kita jamin kualitas, ujarnya. 

Oleh karena berbagai keunggulannya tersebut, sekarang DPolish sudah dipercaya menjadi partner dari CX5-IC. Semua anggota yang tergabung di sana akan mendapat diskon, apabila ingin melakukan perawatan kendaraan. Tidak jarang pula bengkel poles yang terletak di bilangan Slipi, Jakarta Barat tersebut dijadikan tempat berkumpul oleh anggota CX5- IC pada akhir pekan.

Selain itu DPolish juga sedang berusaha untuk menjalin kerja sama dengan beberapa komunitas mobil lain seperti Lamborghini Club Indonesia (LCI). Menurut Ewink, cara marketing dari komunitas ke komunitas ini merupakan yang terbaik untuk melebarkan sayap usaha. Kita memang fokus ke komunitas, untuk Lamborghini prosesnya sebentar lagi selesai, paparnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Suwandi, dia menjelaskan bahwa bukan hanya komunitas mobil yang menjadi incarannya. Mulai dari komunitas pilot, golf, sampai dengan motor-motor gede (Moge) juga masuk ke dalam daftar pelanggan yang menjadi prospeknya.

Sebenarnya semua teman-teman juga sih, komunitas Lamborghini dan Moge itu kan teman-temannya Ewink, kalau golf itu karena saya hobi golf, komunitas pilot itu karena profesi saya pilot. Kita jadi memang menyasar ke kerabat dekat aja, ungkap pria berusia 43 tahun tersebut.