Selasa , 20 September 2016

Cermat Membaca Peluang Bisnis Bengkel


Penjualan kendaraan bermotor memang sedang mengalami kelesuan, baik untuk mobil maupun motor. Keseluruhan penjualan mobil di tahun 2015 menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) adalah 1.013.291 unit atau turun sampai dengan 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan itu juga diikuti oleh penjualan sepeda motor yang menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), hanya sanggup mencatatkan 4.877.725 unit atau turun 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Biarpun dihadapkan dengan kenyataan demikian, sebagai pengusaha bengkel, kita tidak boleh ikut-ikutan lesu. Seperti kata peribahasa “Habis Gelap Terbitlah Terang”, dari dalam kegelapan harus tetap bisa melihat secercah harapan di depan.

Salah satunya dari sepeda motor, kalau jeli, maka terlihat bahwa meski keseluruhan penjualan roda dua menurun namun untuk market share skutik ternyata meningkat sekitar 8%.Artinya masyarakat peminat skutik terus tumbuh di Tanah Air, bahkan diprediksi akan terus meningkat di tahun ini.

“Saya rasa skutik masih akan tetap menjadi yang paling besar seperti tahun lalu, karena memang model ini tergolong praktis, mudadikendarai dan lebih gaya,” ujar Executive Vice President Director PT. Astra Honda Motor (AHM), Johannes Loman.

Lebih spesifik lagi, skutik berparas klasik yang sedang naik daun seperti Yamaha Fino atau Honda Scoopy. “Sekarang ternyata skutik klasik lagi tren, Fino itu penjualannya naik,” ujar Mohammad Masykur, Assistant General Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Dia menambahkan, ini merupakan fenomena yang di luar dugaan. Berdasarkan data Yamaha, Fino mengalami kenaikan hampir 15 persen sepanjang 2015.

Penjualan skutik premium seperti Yamaha N-Max juga diprediksi akan meningkat. Tahun lalu motor berkapasitas 155 cc tersebut secara spektakuler terjual 89.286 unit. Awal Tahun 2016 bahkan N-Max berada di posisi tujuh besar motor terlaris. Potensi meningkatnya penjualan skutik premium juga semakin didukung dengan kehadiran beberapa model lain di tahun ini. Honda dikabarkan siap menghadirkan Ferza dan Yamaha akan menambah line-up N-Max.

Sebagai pengusaha bengkel motor, tentu data-data penjualan ini dapat diterjemahkan sebagai peluang besar. Dengan meningkatnya penjualan skutik berarti kita harus siap kebanjiran pelanggan skutik. Maka sediakanlah jasa untuk motor “ompong” tersebut mulai dari membuka pelayanan servis Continuous Variable Transmission (CVT), menyediakan diagnostic tool untuk sistem injeksi, dan perbanyak accessories skutik. Khusus accessories harus banyak disediakan “berbau klasik” seperti lampu bulat, spion bulat, dan wind shield besar, karena itulah yang diprediksi akan diminati pasar.

 

PASAR MOBIL MATIK MENINGKAT

Sementara itu untuk mobil, transmisi otomatis nampaknya belum menjadi bintang di dalam penjualan tahun lalu. Masyarakat masih lebih banyak menginginkan mobil dengan transmisi manual. Biarpun begitu tren menuju ke arah sana sudah terlihat khususnya untuk konsumen mobil yang tinggal dan beraktivitas di perkotaan. Dengan kondisi lalu lintas yang kerap macet, jenis transmisi ini memberikan kemudahan bagi pengemudi.

Walaupun harga jual kendaraan otomatis relatif ini lebih mahal dari mobil bertransmisi manual (MT), pasar mobil otomatis tergolong tinggi. Tak heran jika hampir semua pabrikan mobil mengeluarkan produk seri otomatis. Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto membenarkan pernyataan tersebut. “Untuk mobil matik memang dulu belum banyak penggemarnya karena teknologinya masih mahal, dan bengkel juga belum memiliki pengetahuan untuk itu, tapi sekarang semua fasilitas sudah siap, harganya pun terjangkau, jadi pasti akan terus meningkat penggemar mobil matik,” paparnya.

Terbukti dulu penggunaan transmisi matik yang hanya didominasi oleh mobil-mobil premium seperti BMW, Mercedes-Benz, Audi, VW, dan lainnya, sekarang sudah masuk ke kelas entry level seperti mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC). Sebut saja Daihatsu Ayla, Toyota Agya, dan Suzuki Karimun Wagon R di samping memiliki varian transmisi manual, kini juga memiliki varian transmisi otomatis. Kabar terbaru dari Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016, Honda bahkan meluncurkan kendaraan LCGC-nya yaitu Brio Satya juga dilengkapi varian transmisi otomatis.

“Honda Brio Satya memberikan nilai lebih bagi konsumen yang menginginkan mobil berkualitas dengan efisiensi bahan bakar tinggi. Pilihan transmisi CVT (otomatis) di Brio Satya hadir dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Jonfis Fandi, Direktur pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM).

Datsun pun dengan kendaraan LCGC Go Panca dan Go+ Panca dikabarkan sudah tidak sabar untuk melansir varian bertransmisi otomatis. “Kita akan mengeluarkan model matik, dan kini kita sedang mempersiapkannya. Perihal kapan model tersebut diluncurkan, kami belum dapat menginfokannya. Jadi, tunggu saja kehadirannya,” ujar Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini kalau dikalkulasikan, kira-kira mobil bertransmisi otomatis di Indonesia sudah mencapai 30 persen dari total kendaraan yang terjual tahun lalu.

Jika menengok data Gaikindo tahun 2015, mobil dengan pilihan transmisi otomatis yang paling laris adalah Honda HR-V. Bahkan perbedaannya angka penjualannya cukup signifikan jika dibandingkan dengan varian HRV transmisi manual. Honda HR-V bertransmisi otomatis laku terjual 31.295 unit, sementara yang manual hanya 4.500 unit. Oleh karena itu ada baiknya pengusaha bengkel mobil wajib mengantisipasi pergeseran ini dan mulai menyiapkan kesiapan fasilitas maupun teknis para mekanik untuk melayani mobil bertransmisi otomatis.

Di peringkat kedua, mobil dengan transmisi otomatis terlaris tahun 2015, ada Toyota Agya. Mobil LCGC ini membukukan catatan penjualan 22.500 kendaraan transmisi otomatis. Selanjutnya ada Honda Mobilio dengan raihan 21.755 unit mobil bertransmisi otomatis yang laris terjual. Penjualan ini bahkan hampir mengalahkan Mobilio dengan transmisi manual, selisihnya hanya terpaut 5.417 unit. Lalu diperingkat ketiga ada Toyota Innova, yang membukukan catatan penjualan mobil bertransmisi otomatis sebanyak 17.611 unit. Di peringkat kelima didapatkan lagi-lagi oleh kendaraan LCGC, lewat Daihatsu Ayla. Penjualan varian otomatisnya mencapai 8.630 unit.

 

PASAR SUV MENINGKAT

Pasar kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) memang menjadi satu-satunya kategori kendaraan yang meningkat penjualannya di tahun 2015 lalu. Di tengah lesunya pasar mobil secara umum pada 2015, penjualan di segmen SUV malah meningkat dari 108.799 unit pada 2014 menjadi 128.251 unit atau meningkat 20 persen.

Berdasarkan data Gaikindo, SUV paling laris ditahun 2015 adalah Honda HRV dengan 36.425 unit. Diperingkat kedua adalah Toyota Rush dengan penjualan 26.422 unit, kemudian membuntuti di bawahnya Daihatsu Terios dengan penjualan 14.301 unit. Honda CR-V berada diperingkat empat dengan 10.463 unit, dan di peringkat lima ada Toyota Fortuner sebanyak 11.755 unit.

SUV menjadi pilihan karena ground clearance tinggi, maklum Indonesia punya kontur tanah yang berbukit-bukit, kalau pun tinggal di kota maka hal ini penting untuk melewati daerah yang rawan tergenang air (banjir). Tingginya peminat SUV salah satunya karena kemampuannya yang mampu menampung tujuh penumpang di dalam kabinnya.

Lahirnya produk baru dari berbagai brand ikut memacu penjualan di segmen ini. Tercatat tidak kurang dari 26 produk dari berbagai merek yang bersaing di model SUV. Tahun 2015 lalu, Toyota meluncurkan Fortuner dan Rush. KemudianHonda merilis BR-V, CR-V dan HR-V. Sementara itu Mitsubishi mengandalkan Pajero Sport dan Outlander Sport, dan masih banyak lagi. “Tahun ini model SUV dan Low SUV masih terus menjadi tren yang digemari konsumen Indonesia. Kemunculan Honda HR-V dan BR-V semakin menegaskan keseriusan Honda di segmen ini,” ujar Jonfis Fandy.

Di segmen premium sekalipun, market share SUV meningkat. Mercedes-Benz bahkan sampai mengungkapkan kalau di tahun 2016 adalah tahunnya SUV. Hal ini ditandai dengan produsen mobil asal Jerman tersebut menghadirkan lini SUV G-Class miliknya yaitu, GLA, GLC, dan GLS. Di tahun ini bahkan Mercedes-Benz ikut menambah line-up SUV dengan menghadirkan GLE 400 Exclusive dan GLE 250 d, untuk melengkapi GLE Coupe yang sudah diluncurkan akhir tahun lalu.

“Di tahun 2016 ini kami perkirakan pasar mobil SUV akan meningkat. Sementara di tahun 2015 adalah tahun yang bagus bagi Mercedes-Benz Indonesia dan Global dengan pencapaian penjualan yang cukup baik di segmen tersebut,” terang President & CEO Mercedes-Benz Indonesia, Roelof Lamberts.

BMW bahkan sudah sejak tahun 2015 lalu menggempur pasar SUV Indonesia dengan menghadirkan dua mobil sport premium yaitu BMW X5 M dan BMW X6 M. “Dengan diluncurkannya dua model baru ini, BMW Indonesia siap untuk menuliskan kisah sukses berikutnya, sebagai langkah yang signifikan dalam menghadirkan kendaraan sporty, desain kendaraan BMW M yang emosional, serta efisiensi bahan bakar yang luar biasa,” ujar Karen Lim, President Director BMW Indonesia.

Meningkatnya populasi SUV di tanah air ada baiknya diantisipasi oleh para pengusaha bengkel untuk menyiapkan layanan yang dapat mengakomodasi kebutuhan servis, maupun suku cadang mobil-mobil SUV. Tidak kalah penting adalah aksesoris aftermarket SUV yang laris di Indonesia tahun lalu tersebut.