Selasa , 17 Januari 2017

Jangan Lupa Ganti Oli Transmisi


Jika dibandingkan dengan oli mesin, oli ATF lebih sederhana karena tidak terkontaminasi dengan hasil pembakaran. Satu-satunya kotoran ATF adalah partikel yang rontok dari gesekan pelat kopling otomatis, gear dan bearing pada sistem transmisi. Cara untuk menghilangkan kotoran adalah dengan mengganti oli ATF dengan yang baru.
Pelumas ATF sangat sensitif terhadap panas. Transmisi otomatis menghasilkan banyak gesekan dan gesekan itu menghasilkan panas yang luar biasa. Bayangkan, pelumas ATF dikocok secara terus-menerus di dalam torque converter dan dipompa melalui lubang-lubang kecil melalui jalur-jalur hidrolis. Setiap kali transmisi mengganti gigi, kopling-kopling transmisi bertambah panas. Semakin besar beban transmisi, makan semakin panas ATF-nya. Umumnya, suhu pelumas ATF adalah sekitar 170º Celcius sampai 250º Celcius untuk jarak tempuh 10 ribuan kilometer. Jika suhu naik menjadi 150º Celcius, maka pelumas ATF akan cepat rusak. Jika Suhu di atas 200º Celcius, maka umur ATF hanya bertahan sampai ratusan kilometer. Ketika suhu menyentuh angka 300º Celcius, pelumas ATF dapat rusak dalam waktu 20 - 30 menit saja.
Dengan melakukan pengurasan ATF dan menggantinya dengan yang baru dapat memperpanjang usia transmisi otomatis, asalkan ATF nya diganti secara berkala, misalnya setiap 30000 sampai 50000 km. Tapi jika transmisi pada mobil dengan jarak tempuh yang sudah jauh, misalnya sudah 100000 km dan ATF belum pernah melakukan pengurasan, sebaiknya jangan dikuras. Kenapa? Deterjen pada ATF baru dapat merontokkan kotoran yang terakumulasi pada transmisi, yang dapat menyebabkan masalah dalam beberapa ribu km atau bahkan setelah pengurasan. Jadi, jika ATF nya belum pernah diganti dan mobil Anda sudah mempunyai jarak tempuh yang cukup tinggi, sebaiknya memang hanya melakukan top up (penambahan sampai level sesuai spesifikasi) saja.

Ciri-ciri Pelumas ATF Berkualitas:

1. Viskositas / kekentalan yang sesuai
ATF rentan pada suhu panas sehingga kekentalan menjadi faktor yang penting dalam menyalurkan tenaga atau torsi pada torque converter. Kekentalan harus stabil pada suhu rendah maupun suhu tinggi.

2. Kestabilan dari oksidasi

ATF bisa rusak karena oksidasi. Proses oksidasi bisa lebih mudah terjadi pada suhu tinggi sehingga ATF yang baik harus mengandung aditif anti oksidan. 

 

3. Tidak mudah berbusa
ATF rentan pada suhu panas sehingga kekentalan menjadi faktor yang penting dalam menyalurkan tenaga atau torsi pada torque converter. Kekentalan harus stabil pada suhu rendah maupun suhu tinggi.

 

4. Mempunyai koefisien gesek
Selain berfungsi sebagai pelumas, ATF tidak boleh menimbulkan slip pada pelat kopling otomatis. Slip bisa menimbulkan panas berlebihan dan tenaga berkurang.