Rabu , 1 April 2015

Diecast Collection: Bukan Mobil-Mobilan Biasa


Jangan mengira para pemburu mobil-mobilan itu hanyalah anak kecil, karena ternyata orang dewasa pun ikut menggilainya. Kalau anak-anak, mungkin niatnya hanya sebatas menjadikannya sebagai mainan. Sementara yang dewasa punya berbagai macam tujuan, misalnya Aldi Prihaditama (33th) yang mengaku sudah sekitar 10 tahun lalu kecemplung di dunia perburuan mobil-mobilan ini.

Pada dasarnya pria kelahiran Jakarta tersebut memang menyukai segala macam hal tentang mobil. Hanya saja untuk bisa membeli mobil asli, tentu harganya tidaklah murah. Apalagi Aldi tidak spesifik menyukai satu tipe mobil saja, banyak mobil yang dia kagumi. Maka dari itulah agaknya yang paling realistis bukanlah membeli mobil-mobil tersebut, melainkan dalam bentuk mainannya saja.

Aldi menceritakan saat ini terdapat ratusan mobil-mobilan terparkir di rumahnya. Hampir semua brand ada, sebut saja BMW, Datsun, Alfa Romeo, Fiat, Toyota, Mercedes-Benz dan masih banyak lagi. Awalnya saya beli karena memang suka sama mobilnya, tapi sekarang bisa karena faktor harga, atau memang itu yang limited edition, ujarnya.

Menariknya lagi, mobil-mobilan tersebut setelah dibeli tidak pernah dibuka dari bungkusnya sama sekali, apalagi dimainkan. Jadi menurut Aldi, kenikmatannya justru bukan dari memainkan, tapi saat memandang detail-detail dari mainan tersebut yang begitu menyerupai aslinya. Maka dari itu dalam membeli mobil-mobilan, kini dia lebih spesifik lagi yaitu yang berukuran 1:43. Soalnya ukurannya tidak terlalu besar, jadi tidak makan tempat untuk diletakkan di rumah, tapi detail-detailnya masih bisa dinikmati, paparnya.

Selain tujuan berburu mobil-mobilan adalah untuk koleksi, ada juga yang memiliki tujuan sebagai investasi keuangan seperti Andi Arsianto (38th). Awalnya sama seperti Aldi, dia juga hanya koleksi. Namun seiring berjalannya waktu dia melihat peluang, bahwa ini dapat dijadikan sebagai sebuah bisnis yang menguntungkan karena ternyata cukup banyak kolektornya di Indonesia. Komunitas-komunitasnya pun menjamur, sebut saja TOMOCI (Toys and Model Collector Indonesia), FDOCI (Ferrari Die-Cast Owner Club Indonesia), TFCI (Tomica Fan Club Indonesia), dan lain-lain.

Melihat peluang itu, Andi semakin giat berburu mobil-mobilan. Dia pun rutin mendatangi distributor mainan dan toko-toko, hanya untuk mengecek keberadaan mainan yang diinginkan. Setelah dapat, dia tidak langsung menjualnya melainkan disimpan terlebih dulu.

Biasanya saya cari yang lagi hits apa?, misalnya beberapa bulan lalu sempat banyak dicari Hot Wheels Datsun 510 Wagon, saya langsung beli banyak. Lalu beberapa hari kemudian saat terjadi kelangkaan dan harganya naik, saya jual lagi satu-satu. Waktu itu saya beli harga biasa Rp 20 ribu Rp 25 ribu, itu beberapa hari kemudian bisa dijual sampai Rp 90 ribu, ujarnya.