Jumat , 21 Juli 2017

Merawat Motor Matic VS Manual


Perawatan pada motor matik dan manual bisa dibilang beda tipis. Perawatan mendasar pada kendaraan bermotor barangkali tidak jauh beda, meski demikian ada beberapa karakter khusus yang membedakan perawatan bagi dua tipe motor tersebut. Oleh karena itu, perbedaan perawatan pada kedua tipe kendaraan roda dua harus Anda cermati agar tunggangan Anda dapat panjang umurnya.

Sebelum mengetahui perbedaan perawatannya, Anda perlu mengetahui kesamaan perawatan dari dua tipe motor ini. Perawatan mendasar yang kurang lebih sama adalah menyangkut ban, busi, velg, lampu kendaraan, serta pergantian oli secara rutin.

Sedangkan, perbedaan pada kedua tipe motor ini didasari oleh perbedaan karakteristik kedua jenis motor. Perbedaan tersebut antara lain dari segi transmisi, pengereman serta sirkulasi udara kendaraan. Sriyono, Instruktur Techincal Training Department di Astra Honda Training Center, mengatakan meski tidak terlalu signifikan perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perawatan bagi masing-masing jenis.

Sistem Transmisi
Perbedaan paling utama adalah dari segi transmisi. Jika pada motor bebek Anda masih perlu untuk mengoper “gigi” atau gear, pada motor matik semua transmisinya diproses secara otomatis. Anda cukup menarik tuas gas dan tuas rem untuk mengoperasikan kendaraan Anda. “Hal itu karena motor matik memiliki bagian Continously Variable Transmission (CVT) yang berisikan komponen sabuk penarik berbentuk huruf V (v-belt) dan roller,” kata Sriyono, menjelaskan.

Perbedaan sistem transmisi ini praktis berdampak pada perawatan. Untuk motor matik, perawatan mesti lebih cermat karena apabila sistem transmisi otomatis pada CVT rusak, akibatnya dapat fatal. Sriyono mengatakan, ada beberapa gejala yang menunjukan motor matik harus segera diservis. Gejala tersebut antara lain apabila awal sudah melemah, CVT yang mengeluarkan suara kasar, serta apabila motor mesti dinyalakan dengan kick starter. “Jika itu terjadi, artinya ada keausan baik dari segi sabuk penarik maupun bagian roller yang ada di dalam CVT,” katanya.

Motor bebek yang menggunakan transmisi manual kerap dianggap lebih mudah dalam hal perawatan. Kerusakan transmisi jarang ditemui. Permasalahan yang muncul biasanya justru lebih menyangkut bagian penggerak yaitu lepasnya rantai motor. Untuk menghindarinya, Anda cukup rutin memberi pelumas serta memastikan kekuatan tegangan rantai.

Sistem Pengereman
Perbedaan kedua adalah dari sisi pengereman. Jika pada motor bertransmisi manual Anda dapat mengurangi kecepatan dengan menggunakan pengereman mesin, fitur tersebut tidak dimiliki oleh motor matik. Motor bertransmisi otomatis menggunakan
rem yang terdapat di kanan dan kiri tuas kemudi, berbeda dengan motor manual yang berada di tuas kemudi dan tuas pijakan kaki di kanan.

Ketiadaan fitur pengereman mesin membuat bagian kampas rem motor matik patut menjadi perhatian. Hal itu karena fungsi rem menjadi lebih terforsir untuk bekerja. Maka apabila kampas rem sudah kotor, tipis maupun berbunyi berdecit, Anda perlu segera memeriksakannya ke bengkel terdekat.

Bagi motor manual, sistem pengereman pun merupakan bagian vital yang juga perlu diperhatikan. Rem pada kendaraan bermotor umumnya terdapat dua macam yaitu drum brake dan disc brake. Perbedaan keduanya hanyalah pada bentuk dan cara kerjanya namun fungsi keduanya tetap sama. Pada drum brake pengereman dihasilkan oleh gesekan kampas rem yang mekar dan menggesek drum sehingga memperlambat laju kendaraan, sedangkan disc brake mengandalkan gaya gesek kampas rem yang di jepitkan ke piringan cakram.

Masalah-masalah yang sering terjadi pada rem motor matik dan manual pada umumnya adalah rem terkunci, piringan cakram aus, piringan cakram patah, dan rem blong. Namun, masalah-masalah tersebut dapat dihindari dengan perawatan yang benar. Perawatan yang harus dilakukan agar rem tetap awet dan bebas dari masalah adalah misalnya dengan tidak menekan tuas rem ketika kendaraan sedang melaju. Hal itu karena dapat menyebabkan kampas rem cepat habis dan rem menjadi panas sehingga memungkinkan rem dapat terkunci.

Tak hanya itu, Anda juga perlu mengganti kampas rem yang telah habis agar wadah logam pada kampas tidak mengikis drum atau disc yang dapat menyebabkan drum dan piringan aus bahkan patah. Membersihkan rem dengan angin bertekanan agar kotoran tidak mengendap serta memeriksa kedalaman rem dan lakukan penyetelan ulang pun bisa dilakukan untuk mencegah malfungsi pada sistem pengereman.

Sirkulasi Udara
Apabila dilihat secara fisik, perbedaan bodi kendaraan bodi kendaraan motor matik dan manual cukup signifikan. Berbeda dengan motor manual, pada motor matik tersedia ruang pijak kaki bagi pengemudi. Beberapa komponen motor pun berbeda seperti misalnya kipas dan saringan udara pada motor matik yang ukurannya lebih besar.

Perbedaan karakter tersebut mesti diperhatikan. Dengan bodi yang bisa dibilang lebih rapat dibanding motor bebek manual, sirkulasi udara dari dan ke dalam bodi motor matik mesti tetap lancar. Saringan udara mesti bebas dari berbagai jenis kotoran. Jika Anda berada di wilayah berdebu, kendaraan Anda cenderung harus lebih rutin dirawat.

Kotoran di bagian saluran udara dapat menghambat kinerja mesin. Kotoran yang menumpuk menyebabkan mesin menjadi lebih berat dan boros bahan kendaraan. Selain itu, suhu panas di dalam CVT dapat menyebabkan sabuk penarik putus karena meleleh akibat gesekan dan udara panas. “Idealnya, saringan udara diganti setiap 16.000 kilometer,” kata Sriyono.

Secara kasat mata, perawatan motor matik terlihat lebih rumit jika dibandingkan dengan motor bebek. Ditambah lagi ketahanan setelah perbaikan pada motor matik umumnya lebih pendek jika dibandingkan dengan motor bebek. Meski demikian, apapun kendaraan yang Anda miliki dapat terlepas dari banyak masalah apabila Anda cermat dalam melakukan perawatan terhadap kendaraan Anda.