Kamis , 1 Desember 2016

Ekspansi Bisnis Astra Di Indonesia


Astra International adalah perusahaan multinasional yang berdiri pada tahun 1957 dengan nama PT. Astra International Incorporated. Tahun 1990, perseroan mengubah namanya menjadi PT. Astra International Tbk. Saat ini Jardine Cycle & Carriage’s menguasai saham Astra International sebesar 50,1 persen. Astra memiliki kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta.

Astra menjalankan enam segmen usaha yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur, logistik, dan teknologi informasi. Nilai kapital pasar PT Astra International Tbk ditutup di penghujung tahun 2014 sebesar Rp. 300,6 triliun. Kini Astra telah menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dan mempekerjakan lebih dari 220.000 karyawan di 190 perusahaan termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Pada 1969, Astra menjadi distributor kendaraan Toyota di Indonesia disusul menjadi distributor tunggal sepeda motor Honda setahun berikutnya dengan mendirikan PT Federal Motor, agen tunggal sepeda motor Honda, dan PT Toyota Astra Motor (TAM), agen tunggal Toyota. Berselang setahun, Astra mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola bidang usaha alat berat. Kemudian Astra mendirikan PT. Daihatsu Indonesia pada tahun 1978. Selain fokus di industri otomotif, Astra juga membangun yayasan yaitu Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) yang memiliki misi untuk membantu pengembangan perusahaan kecil dan menengah.

Pada 1982, Astra mendirikan PT Raharja Sedaya, sebuah perusahaan kredit konsumen untuk mobil dan alat berat. Akhirnya, PT. Raharja Sedaya berubah nama jadi Astra Credit Companies atau ACC. ACC selalu mempertahankan reputasinya sebagai perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia. Saat ini ACC telah menjalin hubungan kerjasama dengan lebih dari 9.000 dealer, dan dipercaya lebih dari 1 juta pelanggan. Untuk mempertahankan pangsa pasar, ACC tetap fokus untuk memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor dan alat berat, baik skala retail ataupun korporasi.

Pada 1983, Astra mendirikan PT Astra Agro Niaga, cikal bakal PT Astra Agro Lestari. Pada 1989, Astra mendirikan Astra Executive Training Centre (AETC) yang kemudian menjadi Astra Management Development Institute (AMDI) di tahun 1993. Pada 1991, Astra mendirikan PT Astra Dian Lestari yang mengelola bidang usaha komponen dan PT Pantja Motor meluncurkan Isuzu Panther. Pada 2005, Astra memasuki bisnis jalan tol dengan mengakusisi 34% saham PT Marga Mandala Sakti. Pada 2006, Astra mendirikan Toyota Astra Financial Services untuk fasilitas pembiayaan mobil Toyota.

Pada 19 Oktober 1999, Presiden Direktur Astra AI Rini M.S. Soewandi mengakui Astra tidak memiliki prospek lagi di Indonesia, menyusul krisis ekonomi yang menghantam Indonesia kala itu. “Dari segi teknikal kita memang sudah bangkrut. Sejak Agustus 1998, Astra tidak dapat lagi membayar cicilan pokok. Astra juga menunda pembayaran hutang sampai disetujuinya program restrukturisasi hutang,” kata Rini kala itu.

Namun bukanlah Astra, bila harus menyerah dengan situasi perekonomian yang tidak menentu. Bermodal sumber daya manusianya yang tangguh, Astra terus bertahan dengan cara melahirkan inovasi untuk bisnis Astra di masa datang. Restrukturisasi hutang Astra lebih cepat selesai dibanding perusahaan besar lainnya. Hal ini menimbulkan kepercayaan masyarakat untuk memburu saham Astra, lonjakan harga saham cukup fantastis dari Rp 225 pada 21 September 1998 menjadi Rp 3.850 pada 23 Juni 1999.

Pada 29 Januari 2001, PT. Astra International menggandeng BMW AG. BMW AG berjanji akan mendirikan PT. BMW Indonesia yang mulai beroperasi 1 April 2001.

Cita-cita Astra mengacu pada cita-cita pendirinya kemudian diformulasikan dan disusun menjadi falsafah perusahaan yang terdiri dari 4 (empat) point dengan nama “Chatur Dharma”.

Falsafah ini akan menjadi basic mentaly seluruh jajaran karyawan Astra. Chatur Dharma Astra yaitu menjadi milik yang berharga bagi bangsa dan negara, memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, saling menghargai dan membina kerjasama dan berusaha mencapai yang terbaik.