Minggu , 13 Juni 2010

Amelia D. Santoso: Jangan Ada yang Ditutup-tutupi


PT. General Motors AutoWorld Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu ATPM roda empat yang cukup banyak menelan asam garam serta pasang surut bisnis otomotif di tanah air. Masa keemasan dan keterpurukan telah dialami. Lewat kegigihan tim Public Relations, kini mereka mulai memasuki masa kebangkitan. Diruang kerjanya di markas GM Indonesia, Pondok Ungu, Bekasi. Kelahiran Jogjakarta 20 Februari 1969 ini menceritakan pengalamannya.

Apakah Anda masih ingat masa-masa mengawali karir di GM?

Saya bergabung di GM sejak tahun 2006. Saat itu kondisi perusahaan ini sedang prihatin, sebab di tahun 2005 pabrik manufaktur kami telah mengalami penutupan. Banyak karyawan yang dirumahkan. Sementara itu portfolio produk Blazer (produk yang menjadi andalan) belum ada penggantinya.

Mengapa Anda justru nekat masuk ke perusahaan berkondisi seperti itu?

Saya suka dengan tantangan, itulah kata kuncinya. Padahal sebelumnya saya sempat bekerja di divisi PR Toyota yang notabene lebih comfort serta beberapa perusahaan besar lainnya. Tapi di sini justru saya merasa tertantang. 

Bagaimana kondisi PR saat itu?

Pasca penutupan pabrik, fungsi PR lebih dikendalikan oleh orang-orang marketing. Memang lucu jadinya, kala bukan PR officer harus menjawab urusan kehumasan. Akhirnya sejak itu GM dianggap sebagian besar media massa sebagai ATPM yang kerap menutup diri. 

Lalu apa langkah strategis Anda saat itu?

Saya memutuskan untuk tak lagi memakai agensi luar. Seketika terbersit untuk mengangkat seorang PR Manager lokal. Sebab saya anggap, hubungan person to person jauh lebih efektif ketimbang lewat mediasi sebuah agensi. Awalnya saya dianggap melakukan langkah bunuh diri oleh atasan saat itu. Namun ternyata saya mendapatkan seorang PR Manager eks orang media yang tentu saja memahami seluk beluk media.

Sebelumnya kami ucapkan selamat untuk peluncuran Chevrolet Cruze. Bagaimana kans produk ini di pasar lokal?

Sesuai tagline-nya, Cruze adalah beyond all sedan. Jadi kami memberikan suatu hal yang melebihi sedan di kelasnya. Selain desain bodinya yang futuristik, keunikan lainnya Nampak di ruang kabin bergaya dual cockpit layaknya Chevy Corvette. Dan tentu saja masih banyak kelebihan lainnya.

Apa kunci kesuksesan Anda?

Jadilah PR yang jujur dan tulus, jangan sekalipun berusaha menutupi sesuatu. Seperti saat General Motors di Amerika mengalami Chapter-11 (terancam bangkrut). Kami justru membuka ke pihak media perihal apa yang terjadi. Dan segala sesuatu harus disampaikan dengan straight forward. Dan akhirnya, sebagai individu, kita juga harus tetap bersyukur, meminta dengan tulus dan menjaga hubungan secara recioprocal. ν